Di awal kehidupannya, tubuh bayi belum bisa mencerna semua jenis makanan, apalagi bahan makanan yang bahkan bagi orang dewasa saja tergolong kurang baik. Itu sebabnya, penting bagi orangtua untuk memperhatikan asupan makanan untuk bayi.
Nah, agar bayi Anda tetap sehat dan terhindar dari masalah kesehatan baik saat ini maupun di masa depan, simak beberapa makanan yang tak dianjurkan untuk diberikan pada bayi dalam artikel ini.
Berbagai makanan untuk bayi yang harus dihindari
1. Garam
Sebenarnya, memberikan garam pada makanan bayi yang berusia di bawah 1 tahun tidak diperlukan. Asupan garam yang berlebihan justru dapat merusak ginjal bayi karena ginjalnya belum mampu untuk mengolah kelebihan garam di tubuhnya. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot menambahkan garam pada menu MPASInya.
Selain garam, hindari menambah penyedap rasa maupun saus pada makanan bayi, karena produk tersebut biasanya mengandung garam yang cukup tinggi. Takaran di bawah ini mungkin dapat dijadikan referensi sebelum Anda memasak untuk anggota keluarga, termasuk si kecil.
Berdasarkan Angka Kecukupan Mineral Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah garam maksimum yang disarankan untuk bayi dan anak-anak adalah:
- 1 – 3 tahun: 1 gram per hari
- 4 – 6 tahun: 1,2 gram per hari
- 7 – 9 tahun: 1,2 per hari
- 10 tahun dan di atasnya: 1,5 gram per hari
2. Gula
Sama halnya dengan garam, asupan gula pada makanan bayi yang berusia di bawah 1 tahun belum diperlukan. Ini karena asupan gula justru akan membuat kalori makanan si kecil semakin banyak dan tak baik juga untuk kesehatan gigi serta mulutnya.
Bahkan dalam beberapa penelitian disebutkan jika terlalu banyak makan gula dan makanan manis saat kecil, akan meningkatkan risiko obesitas serta penyakit kronis pad anak di kemudian hari. Itu sebabnya berikanlah gula sesuai dengan rekomendasi gula harian untuk anak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula tidak boleh lebih dari 5 persen dalam menu makan harian.
3. Madu
Walaupun madu dikenal memiliki banyak manfaat, sayangnya madu tidak dianjurkan bagi bayi. Madu mengandung bakteri penghasil racun dalam usus yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi.
Untuk kebaikan anak, jangan berikan madu sebelum mereka berusia 1 tahun. Madu juga mengandung gula, jadi menghindari konsumsi madu tentu dapat mencegah obesitas dan kerusakan gigi pada anak.
4. Semua jenis kacang
Semua jenis kacang, termasuk kacang tanah, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak balita karena kacang sering kali membuat anak tersedak. Selama tidak menimbulkan alergi, Anda boleh memberinya kacang setelah mereka berusia 6 bulan. Namun ingat! Kacang harus dihancurkan atau digiling menjadi selai kacang terlebih dahulu.
5. Lemak jenuh
Lemak jenuh biasa disebut dengan lemak ‘jahat’. Hindari makanan yang mengandung tingkat lemak jenuh yang tinggi, seperti gorengan, keripik, serta burger dan kue. Jenis-jenis makanan tersebut mengandung lemak jenuh yang sulit untuk dicerna tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko sembelit atau sulit buang air besar.
6. Makanan mentah
Makanan untuk bayi yang harus dihindari lainnya adalah makan-makanan mentah. Paparan bakteri salmonella yang terkandung pada makanan mentah meningkatkan risiko bayi menderita gastoenteritis. Akibatnya, anak Anda mungkin akan memunculkan gejala seperti mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala, panas dingin, dan darah di feses.
Beberapa makanan yang harus dihindari adalah daging, unggas, dan seafood mentah. Selain itu, bayi juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi telur mentah.