Di awal tahapan MPASI, kadang Si Kecil membuat Mama bingung dengan menolak makan. Hal ini wajar terjadi karena bayi masih bingung pada peralihan tekstur makanan. Bisa jadi ia masih malas mengunyah makanan, sebab selama ini ASI yang masuk ke mulutnya tinggal telan.
Selain itu, masih ada beberapa penyebab lainnya seperti baru tumbuh gigi, kondisi tubuh yang sedang kurang baik, atau bisa jadi ia memang belum lapar. Jangan stres dulu, Bu.
Beberapa tips dari Popmama.com di bawah ini bisa membantu Ibu hadapi Si Kecil yang menolak makan.
1. Variasikan rasa makanan
Jangan salah, bayi juga bisa bosan lho, Bu!
Jika dalam beberapa hari ia terus mengonsumsi MPASI yang sama, hal ini akan membuatnya bosan. Biasanya melihat Si Kecil doyan dan lahap menghabiskan makanan, lalu Mama menetapkannya sebagai menu andalan. Hanya diselingi satu kali varian lain lalu besoknya kembali ke menu yang sama.
Sebaiknya hindari mengulang menu berkali-kali. Seimbangkan antara makanan bercita rasa manis dan gurih. Kalau hari ini ia makan puree pisang, untuk besok bisa dengan bubur hati ayam. Terapkan jadwal selang-seling untuk makanan manis dan gurih.
2. Beri rentang waktu dari makan sebelumnya
Ketika bayi menolak makan, bisa jadi ia masih merasa kenyang. Jarak waktunya terlalu dekat dengan makan terakhir atau ia baru saja menyusu.
Untuk mengantisipasi, Mama buat saja jadwal rutin kapan ia harus makan. Beri rentang waktu sekiranya 1-1,5 jam dari menyusu sebelum ia makan.
Atau sesekali Mama perlu menunggu sampai Si Kecil benar-benar lapar.
Ini akan ditunjukkan dengan menangis atau berusaha memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Tentu jangan sering-sering, hanya sesekali untuk melatihnya mengekspresikan rasa lapar.
3. Batasi minum
Poin ini sangat penting, biasanya Mama menyelingi beberapa suapan dengan minum air putih untuk menghindari tersedak. Padahal terlalu banyak minum bisa membuatnya cepat kenyang sebelum makanan habis.
4. Perhatikan tanda-tanda fisik lain
Si Kecil yang menolak makan juga bisa disebabkan oleh kondisi fisiknya saat itu. Ini juga penting untuk Mama perhatikan, apakah ia demam, terlihat lesu, atau akan tumbuh gigi baru.
Jika memang terjadi perubahan fisik, tandanya Mama perlu lebih telaten dan sabar menyuapinya. Segera bawa ke dokter jika kondisi ini terjadi berkepanjangan.
5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
Ini menjadi tugas Mama untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Makan akan seru jika Mama tidak terlalu tegang memerhatikan noda makanan, atau terlalu cemas melihat makanan tertumpah di meja makan.
Makan akan lebih asyik jika Mama menyetel musik, memainkan sendok seperti pesawat terbang, atau membiarkannya memasukkan makanan sendiri ke mulut.
Selamat mencoba, Ibu!