Gerakan tutup mulut (GTM ) adalah istilah bagi sikecil yang tidak mau makan makanan yang diberikan oleh orang tuanya. Keadaan GTM ini sering kai membuat ibu ibu stress dan pusing kebingungan karena persoalan berat badan.
Faktor utama untuk mengtasi anak GTM yaitu dari ibu sendiri yakni sabar. Peran ibu itu penting loh bagi si kecil agar tetap makan dan asupan nutrisinya tetap terjaga, bukan berarti kita memaksakan anak untuk makan ya bu. Memaksakan anak makan, akan berakibat fatal dan membuat anak menjadi trauma.
Nah ibudanayah akan memberikan tips bagaimana mengatasi sikecil yang GTM, simak yuk.
1. Jangan paksa karena akan berakibat fatal
Jaman dulu ada yang berkata, kalau anak mau sehat dan gendut harus banyak makan, makan harus habis, entah bagaimana caranya, diajak keliling komplek, rayu rayu si kecil, sampai paksa sikecil sampai menangis. Sebenarnya tidak salah ya buat ibu-ibu yang ingin anaknya makan lahap san banyak, hanya saja caranya yang salah.
Yang harus diluruskan disini adalah tidak semua bayi gendut ya. Selama garis KMS menujukan ke arah normal dan dokter anak anda menyatakan anak ibu sehat dan tidak kurang gizi, tidak perlu kawatir ya bu.
Saat anak malas makan pun, sebaiknya jangan sekali-kali memaksakan anak makan. Kita bisa coba lagi di jam lainnya atau menu lainnya. Ribet? Iya. Tapi ingat, kalau anak dipaksa makan, konsekuensinya bisa lebih ribet. Sebaiknya batasi waktu anak makan, tidak lebih dari 30 menit. Lebih dari itu, habis tidak habis sebaiknya stop karena pemberian makan sudah tidak efektif.
2. Frekuensi yang sering
Jika anak susah makan, daripada menjejali anak wajib habis dalam satu porsi besar, bisa diakali dengan makan dengan porsi kecil (atau semua bayi) dengan frekuensi yang lebih sering.
Terapkan responsive feeding, yaitu makan dengan memperhatikan kondisi mood si bayi. Jika bayi udah nangis, memberontak, makan dengan malas-malasan dan ogah buka mulut, sebaiknya ya lanjutkan acara makannya di jam yang lain.
Nutrisinya juga buatlah lebih padat dan usahakan pemberian lemak tambahan agar meski anak tidak begitu lahap makan, nutrisi yang didapat tidak berkurang.
3. Ganti dengan suasana yang riang dan ceria
Jangan tergoda untuk memberikan gadegt atau keliling komplek saat anak tidak may makan, hal ini akan mengakibatkan kebiasaan jelek untuk efek kedepannya.
Lebih baik alihkan perhatian anak dengan finger food – makanan yang biasa dia pegang dan makan sendiri. Yang pasti harus tetap sabar ya, biar suasana makannya tetap menyenangkan dan nggak stres.
4. Sesuaikan dengan kondisi anak
Tidak jarang ya bu, anak mengantuk saat makan. atau bisa jadi kelihatan resah karena sedang ingin pup. Hal tersebut jangan dipaksa ya bu. Perhatikan kondisi dan mood anak, kalau dia terlihat mengantuk atau resah dan tidak nyaman, pilih jam lain untuk makan.
Tips : Jangan terlalu banyak memberikan porsi anak dipiringnya, ambil sedikit saja dulu, kalau habis baru ditambah, agar resiko makanan yang terbuang tidak terlalu banyak.
5. Minimalkan pemberian susu
Artinya adalah apabila anak tidak mau makan bukan berarti membebaskan anak untuk minum susu dan skip pada jam makan
Buatlah jadwal makan anak yang teratur, entah si bayi menghabiskan makanannya atau tidak. Selain untuk membangun kebiasaan makan yang baik, juga agar anak tidak melulu cuma kenyang oleh susu.
6. Pegang dan makan sendiri
Kadang anak suka ogah-ogahan makan karena dia hanya menjadi seseorang yang dikasih suapan sendok, sedangkan dia hanya duduk diam nggak ngapa-ngapain. Kadang suka ada kan ya, anak yang bosenan gitu. Solusinya nggak perlu buru-buru kasih gadget kok, buibu.
Bisa diakali dengan kasih dia finger food atau makanan yang bisa dia genggam. Ibu bisa kasih dia sayuran kukus atau crackers bayi yang bisa dia mainkan dan makan sendiri. Biasanya sih cara ini lumayan ampuh untuk mengatasi GTM.
7. Ingat GTM tidak selamanya
Istilahnya badai pasti berlalu ya bu. hehe. Percayalah setaip anak tidak akan , tidak mau makan. Sama seperti orang dewasa, bayi juga punya preferensi makannya sendiri, lho. Kalau dia sedang bosan nasi, kita bisa coba variasikan menu utamanya dengan kentang, ubi atau pasta. Untuk tambahan penyedap rasa, karena bayi di bawah setahun belum dianjurkan untuk konsumsi gula dan garam, bisa divariasikan dengan menambahkan keju atau nutritional yeast ke dalam menu MPASI bayi. Kita juga bisa menambahkan bumbu aromatik seperti bawang, ketumbar, daun salam dan sebagainya ke dalam menu masakan MPASI. Tujuannya ya biar bayi bisa merasakan sensasi makan yang berbeda, nggak hambar saja.
Selamat berMPASI ya Bu.